Wisata Pantai Di Garut Jawa Barat
Pantai Rancabuaya & Santolo, di Garut Selatan
Ketika liburan tiba, jika kita menanyakan kepada sebagian besar
penduduk Jawa Barat yang ingin liburan kepantai, maka Pantai
Pangandaran akan menjadi pilihan utama. Memang pilihan itu tepat karena
fasilitas yang cukup memadai, mulai dari sarana tranportasi,
penginapan/ hotel juga rumah makan serta berbagai pilihan tujuan wisata
yang cukup beragam.
Namun ketika kita mencoba menanyakan kepada beberapa orang apakah mengetahui bahwa ada pantai yang indah di Garut Selatan? Jawabannya mungkin “tidak tahu” bahkan akannada yang balik bertanya apakah Garut mempunyai pantai? Sebagian besar wisatawan dari Bandung, Jakarta jika ke Garut akan memilih wisata di sekitar Cipanas, Kampung Sampireun dan sekitarnya. Wisatawan banyak yang tidak pernah terlintas untuk mengunjungi “the hidden paradise” di Garut Selatan.
Penulis sudah empat kali mengunjungi pantai Rancabuaya dan Santolo, namun tidak pernah bosan bahkan masih ingin untuk menikmati kembali keindahannya.
Menuju Pantai Rancabuaya dan Santolo bisa ditempuh melalui dua jalur yang sangat berbeda kondisinya dan memiliki keindahan serta tantangan untuk melaluinya.Jalur pertama melalui rute Bandung-Garut-Cikajang- Pamengpeuk- Pantai Santolo dan Pantai Rancabuaya. Jalur ini memiliki kelebihan yaitu kondisi jalan utama yang mulus, pemandangan yang indah sepanjang perjalanan CIkajang hingga Pamengpeuk, dan bonus air terjun yang cukup tinggi.
Jalan berkelok-kelok menuruni punggung bukit dan dikejauhan terlihat pemandangan perkampungan dengan sawah yang indah.
Sementara jalur kedua, kita bisa melalui jalur Bandung-Pangalengan-Cisewu-Pantai Rancabuaya dan Pantai Santolo.
Kita bisa singgah sejenak menikmati keindahan pagi ditepi Situ Cileunca, keheningan pagi dan keindahan alam, membuat kita serasa menjadi lebih dekat dengan Tuhan Sang Pencipta Alam
Jalan raya dalam perkebunan hingga mencapai batas wilayah Garut,
benar-benar sangat nyaman karena sudah di hotmix dengan mulus dan cukup
lebar, sehingga kita benar-benar bisa menikmati keindahan alam di
perkebunan teh ini.
Namun setelah memasuki wilayah Garut, kondisi jalan sangat berbeda baik dari sisi kualitas aspal maupun jalan yang sempit dipinggir tebing. Jalur ini sangat membutuhkan keahlian dalam hal mengemudi kendaraan dan mengharuskan kondisi kendaraan harus prima. Ada bebarapa air terjun yang berada di tepi jalan utama, dan akan terlihat besar ketika musim hujan tiba. Jika ingin sedikit berpetualang, penulis menyarankan agar mencoba jalur ini, sangat menantang dan ada nuansa adventurer yang memicu adrenalin kita.
Setelah melewati jalur yang sempit dan tikungan tajam serta jurang yang cukup dalam, kita akan memasuki kecamatan Cisewu dan tak berapa lama akan disuguhi pemandangan yang indah yaitu suasana pedesanan dan air terjun yang berair jernih dan menyegarkan
Namun ketika kita mencoba menanyakan kepada beberapa orang apakah mengetahui bahwa ada pantai yang indah di Garut Selatan? Jawabannya mungkin “tidak tahu” bahkan akannada yang balik bertanya apakah Garut mempunyai pantai? Sebagian besar wisatawan dari Bandung, Jakarta jika ke Garut akan memilih wisata di sekitar Cipanas, Kampung Sampireun dan sekitarnya. Wisatawan banyak yang tidak pernah terlintas untuk mengunjungi “the hidden paradise” di Garut Selatan.
Penulis sudah empat kali mengunjungi pantai Rancabuaya dan Santolo, namun tidak pernah bosan bahkan masih ingin untuk menikmati kembali keindahannya.
Menuju Pantai Rancabuaya dan Santolo bisa ditempuh melalui dua jalur yang sangat berbeda kondisinya dan memiliki keindahan serta tantangan untuk melaluinya.Jalur pertama melalui rute Bandung-Garut-Cikajang- Pamengpeuk- Pantai Santolo dan Pantai Rancabuaya. Jalur ini memiliki kelebihan yaitu kondisi jalan utama yang mulus, pemandangan yang indah sepanjang perjalanan CIkajang hingga Pamengpeuk, dan bonus air terjun yang cukup tinggi.
Jalan berkelok-kelok menuruni punggung bukit dan dikejauhan terlihat pemandangan perkampungan dengan sawah yang indah.
Sementara jalur kedua, kita bisa melalui jalur Bandung-Pangalengan-Cisewu-Pantai Rancabuaya dan Pantai Santolo.
Kita bisa singgah sejenak menikmati keindahan pagi ditepi Situ Cileunca, keheningan pagi dan keindahan alam, membuat kita serasa menjadi lebih dekat dengan Tuhan Sang Pencipta Alam
Pemandangan
yang indah menyusuri perkebunan teh Cukul, pegunungan dan lembah hijau
yang indah. Menikmati keindahan rumah tua yang berada di tepi telaga
kecil dan berada di tengah perkebunan teh, membuat kita sejenak terlupa
oleh rutinitas sehari-hari karena pemandangan yang indah.
Namun setelah memasuki wilayah Garut, kondisi jalan sangat berbeda baik dari sisi kualitas aspal maupun jalan yang sempit dipinggir tebing. Jalur ini sangat membutuhkan keahlian dalam hal mengemudi kendaraan dan mengharuskan kondisi kendaraan harus prima. Ada bebarapa air terjun yang berada di tepi jalan utama, dan akan terlihat besar ketika musim hujan tiba. Jika ingin sedikit berpetualang, penulis menyarankan agar mencoba jalur ini, sangat menantang dan ada nuansa adventurer yang memicu adrenalin kita.
Setelah melewati jalur yang sempit dan tikungan tajam serta jurang yang cukup dalam, kita akan memasuki kecamatan Cisewu dan tak berapa lama akan disuguhi pemandangan yang indah yaitu suasana pedesanan dan air terjun yang berair jernih dan menyegarkan
Setelah
memasuki desa Sukarame, akan kita temui pertigaan, kearah kiri ke
Bungbulan, sementara kearah kanan menuju Pantai Rancabuaya. Perjalanan
setelah desa Sukarame terasa lebih nyaman karena kondisi jalan lebih
bagus dan lurus, dan ketika kita mulai menuruni bukit, hingga dikejauhan
terlihat keindahan Pantai Rancabuaya seoalah menanti kedatangan kita.
Pemandangan yang indah serasa menghilangkan kepenatan perjalanan yang sangat melelahkan. Ingin rasanya segera sampai di pantai dan merasakan kesegaran air lautnya.
Pemandangan yang indah serasa menghilangkan kepenatan perjalanan yang sangat melelahkan. Ingin rasanya segera sampai di pantai dan merasakan kesegaran air lautnya.
Mengapa penulis menyatakan “The hidden paradise?”
Pantai Rancabuaya
Memasuki
area wisata Pantai Rancabuaya, kita terasa memasuki pantai yang belum
banyak tersentuh oleh modernisasi pembangunan, keasrian dan keaslian
suasana benar-benar sangat terasa.
Fasilitas
atau sarana yang mendukung wisata masih minim, penginapan juga masih
sedikit, namun fasilitasnya cukup memadai. Tersedia TPI yang menampung
hasil laut dari para nelayan, kesegaran ikan juga cukup terjaga,
sehingga kita bisa membeli dan meminta pemilik warung untuk mengolah
ikan tersebut.
Pantai
Rancabuaya cukup panjang dan sangat beragam mulai dari karang terjal
dan kasar ada juga karang halus, dan pasir putih serta batu karang yang
besar-besar diujung timur pantai Rancabuaya.
Tersedia
juga pondok-pondok yang terbuat dari bambu beratap ilalang, akan
memanjakan kita untuk menikmati keindahan pemandangan pantai dan
mengawasi anak-anak yang bergembira bermain air atau berenang ditepi
pantai.
Ombak di pantai ini tidak begitu besar, dan memungkinkan pengunjung berenang di tepi pantai yang berpasir putih. Setelah lelah berenang dan mencari ikan hias atau kerang, kita bisa erteduh dipondok bamboo sambil menikmati
kesegaran kelapa muda dan semilir angin laut, membuat kita
terkantuk-kantuk dan benar-benar serasa terlepas dari kepenatan dan
stress karena tuntutan pekerjaan.
Melupakan sejenak rutinitas, menikmati keindahan alamNya, serasa kita seolah mendapat tenaga dan semangat baru .
Masih
dekat dengan komplek wisata pantai Rancabuaya, sekitar 2 km kearah
timur, terdapat satu obyekk wisata dengan nama Puncak Guha. Keindahan
pantai ini setara dengan keindahan pantai di pulau Bali. Kita berada
diatas tebing dan bisa memandang bebas kearah pantai selatan tanpa
halangan apapun.
Memandang
birunya laut dan birunya langit serta awan putih di ujung cakrawala
memberikan rasa lega dan bebas menyaksikan keindahan alam sekitar kita.
Hanya
debur ombak dan desiran angin laut yang menemani kita dalam
kesendirian, seolah menyatu dengan alam sekitar, dan terasa betapa kecil
dan tidak berdayanya kita dibandingkan alam CiptaanNya.
Terlihat
ombak putih berirama, teratur, bergulung-gulung putih menuju pantai,
seolah pantai menyambut kedatangan ombak dengan pelukan kehangatan.
Keindahannya
masih ada, ketika kita sedikit beranjak kearah timur, ada pantai yang
benar-benar masih narutal, dan tidak tersentuh modernisasi, tetapi
keindahannya sangat jelas dan seolah menarik kita untuk datang dan
menikmati belaian ombak pantai laut selatan.
Gambar-gambar ini adalah sebagian kecil dari keindahan yang tersembunyi di Pantai Rancabuaya.
Salahkah penulis jika menyatakan pantai Rancabuaya sebagai “The hidden Paradise?”
Pantai Santolo
Pantai
ini berjarak sekitar 26 km dari Pantai Rancabuaya, dan dipantai ini
pula teradapat LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), yang
merupakan lokasi untuk percobaan peluncuran roket. Jarak tempuh dari
Rancabuaya ke Santolo sekitar 30 menit karena kondisi jalan yang sudah
bagus dan relatif jarang kendaraan umum yang melewati jalur ini.
Pantai
Santolo bersebelahan dengan LAPAN dan memanjang dari barat ke timur
dengan kondisi pantai yang landai dan berpasir putih. Ombak tidak teralu
besar sehingga pengunjung bisa bermain air ditepi pantai. Selain itu di
Pantai ini pula nelayan melakukan aktivitasnya untuk menjaring
ikan-ikan kecil dipinggir menggunakan perahu kayu. Kita bisa ikut
bergabung dengan nelayan untuk menarik jala ketepian.
Bahkan kita bisa membeli ikan tersebut langsung kepada nelayan. Para penjual ikan menjajakan ikan-ikan yang masih segar dengan berbagai jenis ikan dan ukuran. Harganyapun
cukup murah, terlebih lagi bagi ukuran orang kota yang menyukai jenis
makanan sea food, selain itu karena pantai selatan cukup bersih dan
tidak tercemar, maka kualitas ikan pun tentunya lebih baik.
Keindahan
pantai Santolo akan terasa lain ketika kita menyeberang ke pulau
Santolo, merupakan pulau kecil namun menyimpan keindahan alam yang
sangat menakjubkan.
Cukup
dengan Rp. 2.000,- (dua ribu rupiah) saja kita akan diseberangkan oleh
pemilik perahu ke Pulau Santolo, termasuk jemputan ketika kita pulang.
Ongkos yang sangat murah untuk biaya menyeberangkan kita, dan ketika
kita menginjakkan kaki di pulau Santolo, pasir putih akan menyambut
kita. Keindahan pantai Santolo tersembunyi dibalik bukit dan hijau
pepohonan, batu karang yang besar, air yang jernih, langit biru serasa
kita berada di taman yang indah.
Perahu
nelayan bersandar dengan rapi dan aman dari goncangan ombak, karena
terllindung dengan baik oleh tembok-tembok pengaman. Dari seberang pulau
Santolo terlihat gugusan bukit hijau di belakang pantai yang berpasir
putih, langit biru dihiasi awan putih yang berarak, menambah indahnya
pemandangan.
Ibarat
lukisan yang sempurna, coklat batu karang, air laut hijau kebiruan
dibatasi pasir putih memanjang sepanjang pantai, bukit-bukit yang hijau
sebagai pagar dan langit biru yang berhiaskan awan putih membuat
keindahan Santolo yang selama ini tersembunyi dapat kami nikmati.
Batu
karang yang berada diujung barat pulau Santolo, menjadi saksi betapa
kuat dan kerasnya ombak pantai laut selatan yang secara pasti sedikit
demi sedikit menggerus batu ini.
Pasir putih disekitar batu karang dan lubang karang kecil menambah keindahan alam, dan terlihat ikan-ikan hias yang indah terlihat diantara celah-celah batu karang.
Setelah
puas menikmati “the hidden paradise” pantai Santolo, terasa kurang
sempurna apabila tidak mencicipi hidangan sea food yang banyak tersedia
di warung makan pinggir pantai. Berbagai pilihan menu mulai dari ikan
bakar, udang, kepiting, cumi juga lobster tersedia, dengan harga yang
relative murah bagi para penggemar sea food.
Sambil
menunggu hidangan siap, dari dalam warung dapat kita lihat keindahan
pantai Santolo dari jendela warung. Segarnya kelapa muda, melengkapi
kenikmatan beristirahat dipinggir pantai yang indah.
Tidak
lama kemudian, hidangan telah datang dan langsung kami serbu…., tandas
habis dan rasa nikmat kesegaran seafood pantai Santolo melengkapi
perjalanan kami dalam mencari dan menikmati “The hidden paradise”
Akhirnya
kami harus kembali berpisah dengan keindahan pantai Garut selatan untuk
pulang ke Bandung. Besar harapan penulis, semoga pemerintah kabupaten
Garut maupun Propinsi Jawa Barat mengalokasikan dana yang cukup untuk
membangun prasarana wisata baik akses jalan utama maupun sarana lainnya,
sehingga “the hidden paradise” bisa dinikmati oleh banyak wisatawan nusantara.
Bandung, 3 Agustus 2011.KompasTravel
OBJEK WISATA PANTAI SAYANG HEULANG GARUT
Pantai
Sayang Heulang adalah objek wisata alam yang terletak di Desa
Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, dengan temperatur antara 17 ?C - 28
?C, penyinaran matahari di sekitar pantai terik, dan kekuatan tiupan
angin cukup besar. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan
kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang
baik. Kondisi perairan berwarna berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau
normal, temperatur normal, rata-rata tinggi gelombang 2 - 3 meter.
Kemiringan dasar laut curam dengan
palung Jaut di sekitar pantai. Panjang pantai lebih dari 2 km dan lebar
tepi pantai kurang dari 50 m dengan material pesisir pantai berupa
hamparan pasir halus yang berwarna putih bersih. Tingkat abrasi di
pantai tersebut dapat dikatakan tinggi yang dilihat dari bentukan
pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area
fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat
dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir yang masih
bersih. Status kepemilikan berada ditangan Polisi Air dan Udara, pada
waktu-waktu tertentu pantai tersebut dijadikan tempat latihan tentara.
Pantai Sayang Heulang ini memiliki batas administrasi bebagai berikut:
Utara: Desa Jatimulya
Barat: Desa Pamalayan
Selataan: Samudra indonesia
Timur : Desa Manddtakasth
Di sekitar lingkungan kawasan
objek wisata ini terdapat reruntuhan bangunan, dan kios-kios yang
kondisinya kurang baik sehingga mengurangi kualitas lingkungan pantai.
Di pantai ini juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan voli
yang kondisinya cukup baik, tempat penyewaan, 1 buah musholla dan
fasilitas transportasi menuju kawasan.
sumber : garut kab
OBJEK WISATA KARANG PARANJE GARUT
Kondisi Fisik
Pantai
Karang Paranje adalah salah satu objek wisata pantai di Kabupaten
Garut yang belum dikembangkan menjadi objek wisata , dan memiliki
temperatur antara 17-27 derajat celcius. Sinar matahari di pantai ini
rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Pantai ini
mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan
terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki
keunikan dan daya tarik tersendiri. Di pantai ini juga dapat dinikmati
suasana sore yang eksotis dari matahari terbenam (sunset) secara
jelas.
Luas area pantai ini 9 ha dengan luas
kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area
yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, dan hanya digunakan sebagai
pemukiman penduduk, dan yang sarna sekali belum digunakan untuk apapun
sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area
tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sektor Pariwisata. Masyarakat
setempat sangat mendul
Di pantai
ini hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang
menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai Karang Paranje, serta
sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap
ikan.
Pantai ini memiliki konfigurasi
lahan datar dengan kemiringan yang landai serta stabilitas tanah dan
daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai berupa
pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di
daerah pesisir pantai. Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air
dan temperatur yang normal, serta kemiringan dasar Jaut yang sedang.
Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat
abrasi yang kedl dan memiJiki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2
m.
Rumput laut merupakan flora laut
yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ikan kecil,
kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang Paranje adalah
pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai lebih dari
2.000 meter dan lebar 100-200 meter. Untuk daerah tepi pantai flora
dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan untuk membuat anyaman.
Kualitas dan kebersihan
lingkungan pantai tergolong baik, karena pantai ini memang belum
tersentuh pembangunan sarna sekali. Secara umum di pantai ini tidak
ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta
tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini
memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah.
Sumber air bersih hanya terdapat
di lingkungan pemukiman penduduk yang bersumber dari sumur-sumur
penduduk, dan jarak sumber air ke area pantai sejauh 300 m. Untuk
instalasi listrik hanya terdapat di pemukiman penduduk, sedangkan di
area pantai belum terdapat instalasi listrik, sistem komunikasi, sistem
pembuangan limbah.
Kegiatan
wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah menikmati pemandangan
pantai (sightseeing), memancing, fotografi, bermain di pantai,
berjalan-jalan, dan melihat matahari tenggelam (sunset). Aktivitas yang
berpotensi untuk dikembangkan antara lain berperahu, berjemur,
spooning nook, dan olah raga air. .
Karena
Pantai Karang Paranje belum begitu dikenal, maka untuk sementara ini
mayoritas pengunjung yang datang ke pantai ini hanya berasal dari
Garut.
Aspek legal dan kebijakan objek
wisata ini masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut,
sedangkan pengelolaannya oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar)
dan status kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat local.
Aspek Khusus
Pantai
Karang Paranje yang tenang, indah dan damai ini ternyata memiliki
kaitan erat dengan sebuah centa masyarakat lokal yang menjelaskan asal
usul nama pantai ini. Konon kabamya pantai ini dijadikan tempat
persembunyian seorang Putri. Pada zaman dahulu kala hid up seorang
putri raja yang cantik jelita dan sangat menyukai sabung ayam (adu
ayam). Kemudian ayah Sang Putri ingin mencarikan jodoh untuk anaknya,
dan untuk memilih para calon pendamping Sang Putri maka diadakanlah
sayembara memperebutkan Sang Putri. Apabila ada para peserta kesatria
tersebut ada yang berhasil mengalahkan seluruh lawan-lawannya, maka
kesatria tersebut akan dinikahkan dengan Sang Putn. Singkat cerita,
temyata sayembara tersebut dimenangkan oleh seorang kesatria yang buruk
rupa sehingga Sang Putri tidak mau dipersunting oleh kesatria buruk
rupa tersebut, dan kemudian Sang Putri lalu melangkah ke sebuah pantai
yang berbatu dan bersembunyi di balik karang-karang yang berada di tepi
pantai tersebut dengan membawa ayam aduan kesayangannya. Karena
melihat anaknya tidak ada di tempat, Sang Raja kemudian mengirim pasukan
untuk mencari anaknya tersebut. Setelah berhari-hari mencari, Sang
Putri tetap tidak ditemukan.
Kemudian salah seorang pembantu
raja mencarinya di daerah pantai. Ketika sedang melakukan pencarian di
pagi hari, ia mendengar suara ayam jantan berkokok dari balik gugusan
batu. Kemudian ia rnenghampiri suara ayam tersebut, setelah tiba di
tempat asal sumber suara, para pembantu raja tersebut menemukan Sang
Putri. Rupanya ayam jantan yang berkokok tersebut adalah ayam aduan
kesayangan milik putri tersebut. Oleh karena itu pantai ini diberi nama
Karang Paranje, kata karang diberikan karena di pantai tersebut
terdapat gugusan karang di pesisir pantainya. Sedangkan kata paranje
diberikan karena kata paranje mempunyai arti kurungan ayam (tempat
ayam) yang dihubungkan oleh kokokan ayam jantan milik Sang Putri.
Demikian asal mula pantai tersabut diberi nama Karang Paranje yang
dihubungkan dengan cerita rakyat setempat.
Sarana yang terdapat di area
pantai hanyal sebuah tempatparkir dengan kondisi yang kurang baik, dan
permukaan berupa tanah dengan vegetasi peneduh yang kurang memadai.
Sarana penunjang dari pantai tersebut berasal dari fasilitas umum
terdekat berupa masjid dan musholla, fasilitas kesehatan dan fasilitas
keamanan, yang seluruhnya terdapat di perrukiman pendudu.Fasilitas
akomodasi belum terdapat di kawasan pantal Inl. tetapi apabila
pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat
yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. demikian juga dengan rumah
makan, yang bejarak : ? 6 km.
Aksesibilitas
Untuk
mencapai pantai Karang Paranje alat transportasi yang tersedia adalah
kendaraan umum yang melewati kawasan tersebut yaitu bus dengan tarif
Rp. 12.000/orang, ojeg dengan tarif Rp. 25.000 /orang, dan angkutan
kota tarif Rp. 5.000-6.000 /orang. Waktu operasi transportasi menuju
kawasan ini dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore.
Aksesibilitas yang terdapat di
kawasan ini berupa jalan raya dengan kelas jalan kecamatan selebar 3 m
yang menghubungkan Kecamatan Parneungpeuk dengan perkebunan Mira-mare,
dan jalan akses dengan lebar 2 m yang memiliki kualitas jalan yang
cukup, serta jalan setapak selebar 0,5-1 m dengan kualitas cukup.
Dari segi keamanan sepanjang jalan, jalan menuju pantai ini dikategorikan baik.
Pantai Cijayana Garut
Pantai
Cijayana merupakan salah satu pantai di daerah Pameungpeuk-Garut yang
berpotensi untuk dijadikan objek wisata pantai. Pantai yang tepatnya
berada di Desa Cijayana Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut ini
memiliki luas kawasan kurang lebih 9 ha dengan konfigurasi umum lahan
datar serta kemiringan lahan landai dengan stabilitas tanah sedang dan
daya serap tanah yang baik. Pantai ini mempunyai jenis material tanah
berupa pasir halus dengan warna alami putih kecoklatan. Pantai Cijayana
merupakan pantai yang memiliki tepi pantai yang luas dengan lebar >
200 m dan panjang > 2000 m, serta pandan bidur sebagai flora dominan
di tepi pantainya.
Stabilitas pantai ini baik
karena tingkat abrasinya kecil, dan mempunyai kondisi perairan yang
cukup baik, seperti warna air yang biru dengan bau air normal dan
temperatur yang normal. Pantai Cijayana memiliki tinggi gelombang
rata-rata 1 m, dan kekuatan tiupan angin yang sedang serta penyinaran
matahari yang cukup, sehingga di pantai ini dapat dikembangkan aktivitas
berjemur. Kualitas lingkungan di pantai ini cukup dan tidak terdapat
berbagai bentuk pencemaran, kebersihan dan kondisi bentang alamnya pun
masih belum tereksploitasi. Hal tersebut disebabkan karena pantai
Cijayana belum disentuh oleh berbagai macam fasilitas khususnya
fasilitas wisata. Untuk menikmati pemandangan di pantai Cijayana ini,
visabilitasnya sangat bebas dan mempunyai tingkat kebisingan yang
rendah.
Sedangkan untuk infrastrukturnya
secara keseluruhan infrastrur tersebut ditinjau dari lokasi pemukiman
terdekat, yaitu berupa sumberdaya listrik yang berasal dari PLN (untuk
kawasan pemukiman terdekat), sumber air berasal dari sumur ? sumur yang
terletak di pemukiman penduduk yang memiliki kualitas air yang cukup
baik dari segi kejernihan, rasa, dan bau airnya yang normal. Untuk
menuju kawasan pantai Cijayana terdapat jalan raya dengan kelas; jalan
kecamatan yang mempunyai lebar 3 m, terdapat jalan akses menuju lokasi
pantai dengan lebar jalan 3 m dan panjang < 1 km dengan kualitas yang
cukup. Sedangkan untuk transportasinya terdapat kendaraan umum yang
berupa ojek dengan biaya berkisar Rp. 2000-5000 / orang (dari kampung
terdekat ke lokasi pantai). Fasilitas pendukung yang ada di pemukiman
terdekat yaitu berupa warung; yang terdapat di depan jalan masuk ke
lokasi pantai, tempat ibadah berupa musholla penduduk,fasilitas
kesehatan berupa Puskesmas pembantu, dan fasilitas keamanan desa
setempat yang menunjang keamanan menuju ke lokasi.
Pantai ini memiliki danau kecil
di lokasi tepi pantainya. Dan kegiatan yang bisa dilakukan di pantai
yang masih belum terkelola ini adalah ; menikmati pemandangan,
fotografi, memancing, piknik, berjemur, jalan-jalan, dan bermain di tepi
pantai. Adapun pola kepemilikan lahan dari kawasan pantai Cijayana
adalah tanah desa yang diperuntukkan guna pertanian, alokasi tempat
pariwisata, dan sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum
dikelola.
Sumber : garutkabPantai Cijeruk Indah Garut
Pantai ini mempunyai batas Administrasi yaitu sebelah Utara di Desa Singaraja, Barat di Desa Karyasari , Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Cipatujah. Batas Alam kawasan ini adalah Utara di Kubang Umen (lahan Gambut/Rawa), Barat di Sungai Cimerak, Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Hutan Sancang. Kawasan Cijeruk Indah memiliki temperatur rata-rata 27?C per tahun, minimum tahunan 17?C, dan temperatur maksimum 28?C per tahun, dengan penyinaran matahari rata-rata sedang, dan kekuatan tiupan angin yang besar.
Aspek fisik ODTW ini berupa konfigurasi umum lahan pantai ini berupa dataran, dengan kemiringan landai, stabilitas tanah sedang dan daya serap tanah baik. Jenis material tanah di Pantai Cijeruk Indah berupa pasir pantai di pesisir pantai. Warna air kawasan ini ada 2 buah, warna biru terletak di pesisir dan tengah pantai serta warna hijau kecoklatan terdapat di pertemuan muara. Bau dan temperatur air normal dengan tinggi gelombang rata-rata < 1m (musim hujan 2-3m sedangkan kemiringan dasar laut landai dan material dasar laut kawasan ini adalah pasir halus, lumpur, batu karang, pasir kasar dan kerikil. Flora laut dominannya rumput laut sedangkan fauna laut dominannya adalah ikan hias, siput & kerang, ikan Cangkel dan ikan tengiri. Material pantai berupa pasir halus dan warna material alami kawasan ini adalah putih bersih. Dengan kemiringan pantainya datar serta panjang tepi pantai > 2000m, lebar pantai 50-100m, tingkat abrasi sedang, stabilitas tepi pantai stabil dengan flora tepi pantai berupa ketapang dan Pandan Bidur. Kualitas lingkungan cukup, kebersihan / sanitasi tidak baik dan tidak adanya gangguan di tepi pantai dengan jenis ground cover berupa tanah berpasir dan bentang alamnya sedang.
Pantai Cijeruk Indah memiliki kondisi lingkungan ODTW cukup dan tingkat kebersihan/sanitasi yang kurang. Pencemaran udara, bau dan air tidak ada. Pencemaran sampah ada, berupa sampah pengunjung dan sampah dari penduduk serta vandalisme juga ada. Visabilitis di ODTW sedikit terhalang, tingkat kebisingan rendah dan rambu iklan sedikit (hanya terdapat penunjuk arah & peringatan). Sumber daya listrik di Pantai Cijeruk Indah tidak ada, sedangkan sumber air bersih berasal dari sumur dengan kualitas air jernih, rasa air tawar dan bau air normal serta kendala pemanfaatannya karena sedikitnya jumlah sumur dan mata air dengan kemungkinan pemanfaatan sulit. Sistem komunikasi ada berupa radio panggil dengan jumlah tidak memadai dan penggunaannya sulit. Sedangkan sistem pembuangan limbah di pantai ini tidak ada.
Pantai Cijeruk Indah belum dibangun akomodasi & took cinderamata, terdapat 13 kios/warung di sekitar pantai yang terbuat dari kayu yang beratapkan ijuk berwarna hitam dengan menyediakan makanan umum, kondisinya cukup serta terdapat tempat parkir ada 1 buah di dekat pintu masuk dengan daya tampung 4 bus, 8 kendaraan pribadi, 90 motor dengan luas 1500 m2. Kondisi tempat parkir kurang baik, dengan lapisan permukaan tanah dan vegetasi peneduhnya memadai. Pos tiket tidak ada, toilet ada 4 buah dengan anitasi/kebersihan kurang baik dan kondisi bangunan kurang baik. Tempat bilas, interpretation center dan papan penunjuk arah belum ada. Shelter ada 13 buah (menyatu dengan kios/warung penduduk), dengan kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Pos kesehatan ada 1 buah (jaraknya ? 5km dari ODTW), kelengkapan obat kurang lengkap, kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat penitipan barang, bumi perkemahan dan playing ground tidak ada. Tempat penyewaaan ada 1 buah, penyewaan rakit dengan jumlah perlengkapan kurang memadai dan kondisinya cukup. Tempat ibadah ada 1 buah, berupa Musholla dengan kondisi kurang memadai. Fasilitas olah raga, shuttle transportasi & panggung terbuka tidak ada. Tempat sampah ada, jumlah tidak jelas (bersifat non permanent berasal dari penduduk) dengan kondisi cukup.
Sumber : garutkab
Pantai Gunung Geder Garut tak Kalah Eksotik dari Kuta
Pantai Gunung Geder Garut Selatan yang tidak kalah dengan Kuta dan Parangtritis, tempatnya indah nan esotik.*
Seperti halnya objek wisata di Kabupaten Garut. Setidaknya ada sebelas objek wisata pantai, tapi hanya pantai Santolo dan Sayang Heulang saja yang dikenal dan banyak dikunjungi, karena lokasinya yang dekat dengan Kota Kecamatan. Tidak demikian halnya dengan pantai, Cilautereun, Rancabuaya, Taman Manalusu, Cijayana, Karang Paranje, Sancang, Gunung Geder, Pantai Cijeruk Indah, Karang Tepas atau Sodong Parat. Keberadaan pantai-pantai tersebut hanya didatangi sewaktu-waktu pada musim libur panjang, dan itupun hanya oleh wisatawan tertentu, seperti kelompok touring kendaraan bermotor ataupun komunitas.
“Kondisi tersebut sangat disayangkan. Hampir sepanjang 72 kilometer yang tersebar dienam wilayah kecamatan terdapat tepat-tempat yang dapat dijadikan objek wisata unggulan dan tidak kalah dengan pantai-patai di pulau Bali ataupun Lombok,” ujar Wakil Bupati Garut, Diky Chandra, pada satu kesempatan.
Padahal, sejak Junghun di tahun 1920-an melakukan pemetaan terhadap zona pantai laut selatan berucap kalau sepanjang 72 kilometer kawasan pantai tersebut merupakan zona yang tepat bagi wisata melakukan wisata bahari. Menurut Junghung kawsan pantai Gartut termasuk ke dalam zona panas dengan ketinggian antara 0-100 meter diatas permukaan laut dan struktur geologi sesar normal dengan jenis tanah dinominasi tanah Regosol Garut.
Di antara sebelas pantai indah di Kab. Garut, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, tahun 2011 ini melirik Pantai Gunung Geder yang berada di Desa Cijambe, Kec. Cikelet, sebagai bakal calon ikon objek wisata bahari Jawa Barat. “Alasannya, Pantai Gunung Geder yang bisa menjadi penghubung antara objek wisata pantai satu dengan pantai lainnya karena lokasinya yang berada diantara objek wisata pantai di Kec. Cikelet dan Pameungpeuk,” ujar Kasi Kelembagaan Subdin Kepariwisataan di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Sajidin Aries, saat melakukan peninjauan ke lapangan bersama sejumlah media.
Pantai Gunung Geder dalam lima tahun belakangan ini mulai menjadi kawasan wisata pantai alternatif wisatawan domestic maupun mancanegara. Padahal, objek wisata yang berada sekira 94 kilometer dari Kota Garut, memiliki pesona alam yang tidak jauh berbeda dengan pantai Kuta Bali ataupun Parangtritis, Bantul Jogyakarta. Bahkan, dibandingkan dengan pantai Kuta Bali, ataupun Parangtritis Jogyakarta, Pantai Gunung Geder miliki banyak kelebihan.
Sepanjang lebih tujuh kilometer panjang pantai menawarkan landscape yang sangat menawan, perpaduan suasana pantai dengan pasir putih dan deburan ombaknya serta hijaunya hamparan sawah dan hutan alam dengan didominasi pohon kelapa dan ketapang, Berbeda dengan pantai Sayang Heulang yang memiliki kemiringan sabgat curam, ataupun pantai Santolo dengan bebatuan karangnya yang akan muncul bila laut surut.
Pantai Gunung Geder berupa perpaduan hamparan pasir putih yang mendekati bibir pantai dan pasir kecoklatan yang mendekati daratan. Pemandangan eksotik yang dapat dinikmati sepanjang harinya diantara hembusan angin yang cukup kencang adalah ombak tinggi dengan suara deburanya saat menabrak karang. Sedangkan sore menjelang petang manakala cuaca sedang bersahabat, kesempurnaan matahari sedang terbenam menjadi pemandangan yang sulit dilukiskan.
Kini, untuk dapat menikmati semua peristiwa alam Pantai Gunung Geder, wisatawan dari Kota Bandung ataupun kota lainnya tidak hanya dapat mencapainya terlebihdahulu harus melalui Kota Garut. Jalur Kab. Bandung melalui Kecamatan Pangalengan dan Rancabali (dulu masuk Kec. Ciwideuy), menjadi jalur yang paling disukai wisatawan yang melakukan perjalanan dengan touring berombongan.
Selain ruas jalan yang lebar, sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan perkebunan teh dengan situnya (danau kecil) yang berseling perumahan penduduk dan hutan kecil, juga hamparan pesawahan yang berbatasan dengan laut selatan (samudera Hindia). Dibeberapa titik kondisi jalan sangat bervariasi, namun seiring dengan pengembangan wilayah Jabar Selatan, kini pemerintah terus melakukan infrastruktur.
Karenanya, Pantai Gunung Geder dan sepuluh pantai lainnya di sepanjang 72 kilometer pantai selatan Kab. Garut, bukan lagi merupakan objek wiSsata alternatif. Tapi wajib untuk dikunjungi. Sumber Pikiran-Rakyat.com
saya kira sejarah, tapi cuma posting keuikian temaptnya ahh,,, maunya asal usul gitu loh
BalasHapus