Pantai
Sayang Heulang adalah objek wisata alam yang terletak di Desa
Mancagahar, Kecamatan Pameungpeuk, dengan temperatur antara 17 ?C - 28
?C, penyinaran matahari di sekitar pantai terik, dan kekuatan tiupan
angin cukup besar. Konfigurasi umum lahan berupa dataran dengan
kemiringan curam pada daerah sekitar pantai dan stabilitas tanah yang
baik. Kondisi perairan berwarna berwarna hijau kebiru-biruan dengan bau
normal, temperatur normal, rata-rata tinggi gelombang 2 - 3 meter.
Kemiringan dasar laut curam dengan
palung Jaut di sekitar pantai. Panjang pantai lebih dari 2 km dan lebar
tepi pantai kurang dari 50 m dengan material pesisir pantai berupa
hamparan pasir halus yang berwarna putih bersih. Tingkat abrasi di
pantai tersebut dapat dikatakan tinggi yang dilihat dari bentukan
pesisir pantai berjenjang antara daerah pesisir pantai dengan area
fasilitas. Kualitas lingkungan dan kebersihan sekitar pantai dapat
dikatakan baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi pesisir yang masih
bersih. Status kepemilikan berada ditangan Polisi Air dan Udara, pada
waktu-waktu tertentu pantai tersebut dijadikan tempat latihan tentara.
Di sekitar lingkungan kawasan
objek wisata ini terdapat reruntuhan bangunan, dan kios-kios yang
kondisinya kurang baik sehingga mengurangi kualitas lingkungan pantai.
Di pantai ini juga terdapat fasilitas olahraga berupa lapangan voli
yang kondisinya cukup baik, tempat penyewaan, 1 buah musholla dan
fasilitas transportasi menuju kawasan.
OBJEK WISATA KARANG PARANJE GARUT
Kondisi Fisik
Pantai
Karang Paranje adalah salah satu objek wisata pantai di Kabupaten
Garut yang belum dikembangkan menjadi objek wisata , dan memiliki
temperatur antara 17-27 derajat celcius. Sinar matahari di pantai ini
rata-rata terik dan mempunyai tiupan angin yang besar. Pantai ini
mempunyai potensi wisata berupa keindahan alam pantai dengan
terdapatnya gugusan karang di tepi pantai, sehingga pantai ini memiliki
keunikan dan daya tarik tersendiri. Di pantai ini juga dapat dinikmati
suasana sore yang eksotis dari matahari terbenam (sunset) secara
jelas.
Luas area pantai ini 9 ha dengan luas
kawasan sebesar 12-13 ha. Dari keseluruhan luas tersebut belum ada area
yang dibangun untuk fasilitas pariwisata, dan hanya digunakan sebagai
pemukiman penduduk, dan yang sarna sekali belum digunakan untuk apapun
sebesar 4 ha. Akan tetapi masyarakat setempat telah menyiapkan area
tertentu yang akan dimanfaatkan untuk sektor Pariwisata. Masyarakat
setempat sangat mendul
Di pantai
ini hanya terdapat sebuah lapangan bola dan jembatan yang
menghubungkan antara daratan dengan pesisir pantai Karang Paranje, serta
sebuah danau alami yang sering digunakan masyarakat untuk menangkap
ikan.
Pantai ini memiliki konfigurasi
lahan datar dengan kemiringan yang landai serta stabilitas tanah dan
daya serap tanah yang baik. Jenis material tanah pesisir pantai berupa
pasir halus berwarna putih dan gugusan batu karang yang membantang di
daerah pesisir pantai. Perairan pantai berwarna biru, dengan bau air
dan temperatur yang normal, serta kemiringan dasar Jaut yang sedang.
Pantai ini termasuk kedalam kategori pantai yang stabil karena tingkat
abrasi yang kedl dan memiJiki tinggi gelombang rata-rata sebesar 1-2
m.
Rumput laut merupakan flora laut
yang dominan, sedangkan fauna laut yang dominan adalah ikan kecil,
kerang dan siput. Salah satu keindahan pantai Karang Paranje adalah
pasir yang berwarna putih bersih dengan panjang tepi pantai lebih dari
2.000 meter dan lebar 100-200 meter. Untuk daerah tepi pantai flora
dominannya adalah pandan bidur yang daunnya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan untuk membuat anyaman.
Kualitas dan kebersihan
lingkungan pantai tergolong baik, karena pantai ini memang belum
tersentuh pembangunan sarna sekali. Secara umum di pantai ini tidak
ditemukan berbagai bentuk pencemaran (air, udara, dan tanah), serta
tidak terdapat vandalisme dan pencemaran sampah. Dan juga pantai ini
memiliki visabilitis bebas, dan tingkat kebisingan yang rendah.
Sumber air bersih hanya terdapat
di lingkungan pemukiman penduduk yang bersumber dari sumur-sumur
penduduk, dan jarak sumber air ke area pantai sejauh 300 m. Untuk
instalasi listrik hanya terdapat di pemukiman penduduk, sedangkan di
area pantai belum terdapat instalasi listrik, sistem komunikasi, sistem
pembuangan limbah.
Kegiatan
wisata yang bisa dilakukan di pantai ini adalah menikmati pemandangan
pantai (sightseeing), memancing, fotografi, bermain di pantai,
berjalan-jalan, dan melihat matahari tenggelam (sunset). Aktivitas yang
berpotensi untuk dikembangkan antara lain berperahu, berjemur,
spooning nook, dan olah raga air. .
Karena
Pantai Karang Paranje belum begitu dikenal, maka untuk sementara ini
mayoritas pengunjung yang datang ke pantai ini hanya berasal dari
Garut.
Aspek legal dan kebijakan objek
wisata ini masih dalam proses pengaturan Pemda Kabupaten Garut,
sedangkan pengelolaannya oleh Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar)
dan status kepemilikannya dimiliki oleh masyarakat local.
Aspek Khusus
Pantai
Karang Paranje yang tenang, indah dan damai ini ternyata memiliki
kaitan erat dengan sebuah centa masyarakat lokal yang menjelaskan asal
usul nama pantai ini. Konon kabamya pantai ini dijadikan tempat
persembunyian seorang Putri. Pada zaman dahulu kala hid up seorang
putri raja yang cantik jelita dan sangat menyukai sabung ayam (adu
ayam). Kemudian ayah Sang Putri ingin mencarikan jodoh untuk anaknya,
dan untuk memilih para calon pendamping Sang Putri maka diadakanlah
sayembara memperebutkan Sang Putri. Apabila ada para peserta kesatria
tersebut ada yang berhasil mengalahkan seluruh lawan-lawannya, maka
kesatria tersebut akan dinikahkan dengan Sang Putn. Singkat cerita,
temyata sayembara tersebut dimenangkan oleh seorang kesatria yang buruk
rupa sehingga Sang Putri tidak mau dipersunting oleh kesatria buruk
rupa tersebut, dan kemudian Sang Putri lalu melangkah ke sebuah pantai
yang berbatu dan bersembunyi di balik karang-karang yang berada di tepi
pantai tersebut dengan membawa ayam aduan kesayangannya. Karena
melihat anaknya tidak ada di tempat, Sang Raja kemudian mengirim pasukan
untuk mencari anaknya tersebut. Setelah berhari-hari mencari, Sang
Putri tetap tidak ditemukan.
Kemudian salah seorang pembantu
raja mencarinya di daerah pantai. Ketika sedang melakukan pencarian di
pagi hari, ia mendengar suara ayam jantan berkokok dari balik gugusan
batu. Kemudian ia rnenghampiri suara ayam tersebut, setelah tiba di
tempat asal sumber suara, para pembantu raja tersebut menemukan Sang
Putri. Rupanya ayam jantan yang berkokok tersebut adalah ayam aduan
kesayangan milik putri tersebut. Oleh karena itu pantai ini diberi nama
Karang Paranje, kata karang diberikan karena di pantai tersebut
terdapat gugusan karang di pesisir pantainya. Sedangkan kata paranje
diberikan karena kata paranje mempunyai arti kurungan ayam (tempat
ayam) yang dihubungkan oleh kokokan ayam jantan milik Sang Putri.
Demikian asal mula pantai tersabut diberi nama Karang Paranje yang
dihubungkan dengan cerita rakyat setempat.
Sarana yang terdapat di area
pantai hanyal sebuah tempatparkir dengan kondisi yang kurang baik, dan
permukaan berupa tanah dengan vegetasi peneduh yang kurang memadai.
Sarana penunjang dari pantai tersebut berasal dari fasilitas umum
terdekat berupa masjid dan musholla, fasilitas kesehatan dan fasilitas
keamanan, yang seluruhnya terdapat di perrukiman pendudu.Fasilitas
akomodasi belum terdapat di kawasan pantal Inl. tetapi apabila
pengunjung ingin bermalam dapat menggunakan fasilitas akomodasi terdekat
yang terletak di Kecamatan Pameungpeuk. demikian juga dengan rumah
makan, yang bejarak : ? 6 km.
Aksesibilitas
Untuk
mencapai pantai Karang Paranje alat transportasi yang tersedia adalah
kendaraan umum yang melewati kawasan tersebut yaitu bus dengan tarif
Rp. 12.000/orang, ojeg dengan tarif Rp. 25.000 /orang, dan angkutan
kota tarif Rp. 5.000-6.000 /orang. Waktu operasi transportasi menuju
kawasan ini dari jam 5 pagi hingga jam 5 sore.
Aksesibilitas yang terdapat di
kawasan ini berupa jalan raya dengan kelas jalan kecamatan selebar 3 m
yang menghubungkan Kecamatan Parneungpeuk dengan perkebunan Mira-mare,
dan jalan akses dengan lebar 2 m yang memiliki kualitas jalan yang
cukup, serta jalan setapak selebar 0,5-1 m dengan kualitas cukup.
Dari segi keamanan sepanjang jalan, jalan menuju pantai ini dikategorikan baik.
Pantai Cijayana Garut
Pantai
Cijayana merupakan salah satu pantai di daerah Pameungpeuk-Garut yang
berpotensi untuk dijadikan objek wisata pantai. Pantai yang tepatnya
berada di Desa Cijayana Kecamatan Mekarmukti Kabupaten Garut ini
memiliki luas kawasan kurang lebih 9 ha dengan konfigurasi umum lahan
datar serta kemiringan lahan landai dengan stabilitas tanah sedang dan
daya serap tanah yang baik. Pantai ini mempunyai jenis material tanah
berupa pasir halus dengan warna alami putih kecoklatan. Pantai Cijayana
merupakan pantai yang memiliki tepi pantai yang luas dengan lebar >
200 m dan panjang > 2000 m, serta pandan bidur sebagai flora dominan
di tepi pantainya.
Stabilitas pantai ini baik
karena tingkat abrasinya kecil, dan mempunyai kondisi perairan yang
cukup baik, seperti warna air yang biru dengan bau air normal dan
temperatur yang normal. Pantai Cijayana memiliki tinggi gelombang
rata-rata 1 m, dan kekuatan tiupan angin yang sedang serta penyinaran
matahari yang cukup, sehingga di pantai ini dapat dikembangkan aktivitas
berjemur. Kualitas lingkungan di pantai ini cukup dan tidak terdapat
berbagai bentuk pencemaran, kebersihan dan kondisi bentang alamnya pun
masih belum tereksploitasi. Hal tersebut disebabkan karena pantai
Cijayana belum disentuh oleh berbagai macam fasilitas khususnya
fasilitas wisata. Untuk menikmati pemandangan di pantai Cijayana ini,
visabilitasnya sangat bebas dan mempunyai tingkat kebisingan yang
rendah.
Sedangkan untuk infrastrukturnya
secara keseluruhan infrastrur tersebut ditinjau dari lokasi pemukiman
terdekat, yaitu berupa sumberdaya listrik yang berasal dari PLN (untuk
kawasan pemukiman terdekat), sumber air berasal dari sumur ? sumur yang
terletak di pemukiman penduduk yang memiliki kualitas air yang cukup
baik dari segi kejernihan, rasa, dan bau airnya yang normal. Untuk
menuju kawasan pantai Cijayana terdapat jalan raya dengan kelas; jalan
kecamatan yang mempunyai lebar 3 m, terdapat jalan akses menuju lokasi
pantai dengan lebar jalan 3 m dan panjang < 1 km dengan kualitas yang
cukup. Sedangkan untuk transportasinya terdapat kendaraan umum yang
berupa ojek dengan biaya berkisar Rp. 2000-5000 / orang (dari kampung
terdekat ke lokasi pantai). Fasilitas pendukung yang ada di pemukiman
terdekat yaitu berupa warung; yang terdapat di depan jalan masuk ke
lokasi pantai, tempat ibadah berupa musholla penduduk,fasilitas
kesehatan berupa Puskesmas pembantu, dan fasilitas keamanan desa
setempat yang menunjang keamanan menuju ke lokasi.
Pantai ini memiliki danau kecil
di lokasi tepi pantainya. Dan kegiatan yang bisa dilakukan di pantai
yang masih belum terkelola ini adalah ; menikmati pemandangan,
fotografi, memancing, piknik, berjemur, jalan-jalan, dan bermain di tepi
pantai. Adapun pola kepemilikan lahan dari kawasan pantai Cijayana
adalah tanah desa yang diperuntukkan guna pertanian, alokasi tempat
pariwisata, dan sebagian besar masih berupa tanah kosong yang belum
dikelola.
Sumber : garutkab
Pantai Cijeruk Indah Garut
Pantai
Cijeruk Indah adalah merupakan objek dan daya tarik wisata pantai di
Kabupaten Garut yang terletak di Desa Sagara dan di Kecamatan
Pameungpeuk serta di Propinsi Jawa Barat. ODTW ini dikelola oleh
Kompepar Yayasan Cijeruk Indah, dengan status kepemilikan oleh BKSDA dan
Perkebunan. Dengan 2 aspek legalitasnya, yaitu : Pasal 50 ayat (3)
huruf a & b UU No. 41 tahun 1999 dan Pasal 78 ayat (5) UU No. 41
tahun 1999. Lingkungan fisiknya terdiri dari : luas kawasan sebesar 4700
m2, luas ODTW sebesar 2157 m2 dengan waktu kunjungan selama 24 jam.
Menurut tata guna lahan kawasan tersebut diperuntukkan guna lahan
perkebunan, pemukiman, pariwisata, dan hutan produksi (karet).
Pantai ini mempunyai batas Administrasi yaitu
sebelah Utara di Desa Singaraja, Barat di Desa Karyasari , Selatan di
Samudra Hindia dan Timur di Cipatujah. Batas Alam kawasan ini adalah
Utara di Kubang Umen (lahan Gambut/Rawa), Barat di Sungai Cimerak,
Selatan di Samudra Hindia dan Timur di Hutan Sancang. Kawasan Cijeruk
Indah memiliki temperatur rata-rata 27?C per tahun, minimum tahunan
17?C, dan temperatur maksimum 28?C per tahun, dengan penyinaran matahari
rata-rata sedang, dan kekuatan tiupan angin yang besar.
Aspek fisik ODTW ini berupa konfigurasi umum lahan pantai ini berupa
dataran, dengan kemiringan landai, stabilitas tanah sedang dan daya
serap tanah baik. Jenis material tanah di Pantai Cijeruk Indah berupa
pasir pantai di pesisir pantai. Warna air kawasan ini ada 2 buah, warna
biru terletak di pesisir dan tengah pantai serta warna hijau kecoklatan
terdapat di pertemuan muara. Bau dan temperatur air normal dengan tinggi
gelombang rata-rata < 1m (musim hujan 2-3m sedangkan kemiringan
dasar laut landai dan material dasar laut kawasan ini adalah pasir
halus, lumpur, batu karang, pasir kasar dan kerikil. Flora laut
dominannya rumput laut sedangkan fauna laut dominannya adalah ikan hias,
siput & kerang, ikan Cangkel dan ikan tengiri. Material pantai
berupa pasir halus dan warna material alami kawasan ini adalah putih
bersih. Dengan kemiringan pantainya datar serta panjang tepi pantai >
2000m, lebar pantai 50-100m, tingkat abrasi sedang, stabilitas tepi
pantai stabil dengan flora tepi pantai berupa ketapang dan Pandan Bidur.
Kualitas lingkungan cukup, kebersihan / sanitasi tidak baik dan tidak
adanya gangguan di tepi pantai dengan jenis ground cover berupa tanah
berpasir dan bentang alamnya sedang.
Pantai Cijeruk Indah memiliki kondisi lingkungan ODTW cukup dan tingkat
kebersihan/sanitasi yang kurang. Pencemaran udara, bau dan air tidak
ada. Pencemaran sampah ada, berupa sampah pengunjung dan sampah dari
penduduk serta vandalisme juga ada. Visabilitis di ODTW sedikit
terhalang, tingkat kebisingan rendah dan rambu iklan sedikit (hanya
terdapat penunjuk arah & peringatan). Sumber daya listrik di Pantai
Cijeruk Indah tidak ada, sedangkan sumber air bersih berasal dari sumur
dengan kualitas air jernih, rasa air tawar dan bau air normal serta
kendala pemanfaatannya karena sedikitnya jumlah sumur dan mata air
dengan kemungkinan pemanfaatan sulit. Sistem komunikasi ada berupa radio
panggil dengan jumlah tidak memadai dan penggunaannya sulit. Sedangkan
sistem pembuangan limbah di pantai ini tidak ada.
Pantai Cijeruk Indah belum dibangun akomodasi & took cinderamata,
terdapat 13 kios/warung di sekitar pantai yang terbuat dari kayu yang
beratapkan ijuk berwarna hitam dengan menyediakan makanan umum,
kondisinya cukup serta terdapat tempat parkir ada 1 buah di dekat pintu
masuk dengan daya tampung 4 bus, 8 kendaraan pribadi, 90 motor dengan
luas 1500 m2. Kondisi tempat parkir kurang baik, dengan lapisan
permukaan tanah dan vegetasi peneduhnya memadai. Pos tiket tidak ada,
toilet ada 4 buah dengan anitasi/kebersihan kurang baik dan kondisi
bangunan kurang baik. Tempat bilas, interpretation center dan papan
penunjuk arah belum ada. Shelter ada 13 buah (menyatu dengan kios/warung
penduduk), dengan kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Pos
kesehatan ada 1 buah (jaraknya ? 5km dari ODTW), kelengkapan obat kurang
lengkap, kebersihan/sanitasi cukup dan kondisinya cukup. Tempat
penitipan barang, bumi perkemahan dan playing ground tidak ada. Tempat
penyewaaan ada 1 buah, penyewaan rakit dengan jumlah perlengkapan kurang
memadai dan kondisinya cukup. Tempat ibadah ada 1 buah, berupa Musholla
dengan kondisi kurang memadai. Fasilitas olah raga, shuttle
transportasi & panggung terbuka tidak ada. Tempat sampah ada, jumlah
tidak jelas (bersifat non permanent berasal dari penduduk) dengan
kondisi cukup.
Sumber : garutkab
Pantai Gunung Geder Garut tak Kalah Eksotik dari Kuta
Pantai Gunung Geder Garut Selatan yang tidak kalah dengan Kuta dan Parangtritis, tempatnya indah nan esotik.*
ALAM pantai selatan Jawa Barat banyak menawarkan tempat-tempat
yang indah nan eksotik. Namun karena kondisi infrastruktur yang kurang
memadai, keelokan alam tersebut hanya dinimati dan dikunjungi mereka
yang menaruh mintat tinggi akan kegiatan berwisata alam.
Seperti
halnya objek wisata di Kabupaten Garut. Setidaknya ada sebelas objek
wisata pantai, tapi hanya pantai Santolo dan Sayang Heulang saja yang
dikenal dan banyak dikunjungi, karena lokasinya yang dekat dengan Kota
Kecamatan. Tidak demikian halnya dengan pantai, Cilautereun, Rancabuaya,
Taman Manalusu, Cijayana, Karang Paranje, Sancang, Gunung Geder, Pantai
Cijeruk Indah, Karang Tepas atau Sodong Parat. Keberadaan pantai-pantai
tersebut hanya didatangi sewaktu-waktu pada musim libur panjang, dan
itupun hanya oleh wisatawan tertentu, seperti kelompok touring kendaraan
bermotor ataupun komunitas.
“Kondisi tersebut sangat
disayangkan. Hampir sepanjang 72 kilometer yang tersebar dienam wilayah
kecamatan terdapat tepat-tempat yang dapat dijadikan objek wisata
unggulan dan tidak kalah dengan pantai-patai di pulau Bali ataupun
Lombok,” ujar Wakil Bupati Garut, Diky Chandra, pada satu kesempatan.
Padahal,
sejak Junghun di tahun 1920-an melakukan pemetaan terhadap zona pantai
laut selatan berucap kalau sepanjang 72 kilometer kawasan pantai
tersebut merupakan zona yang tepat bagi wisata melakukan wisata bahari.
Menurut Junghung kawsan pantai Gartut termasuk ke dalam zona panas
dengan ketinggian antara 0-100 meter diatas permukaan laut dan struktur
geologi sesar normal dengan jenis tanah dinominasi tanah Regosol Garut.
Di
antara sebelas pantai indah di Kab. Garut, Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Jawa Barat, tahun 2011 ini melirik Pantai Gunung Geder yang
berada di Desa Cijambe, Kec. Cikelet, sebagai bakal calon ikon objek
wisata bahari Jawa Barat. “Alasannya, Pantai Gunung Geder yang bisa
menjadi penghubung antara objek wisata pantai satu dengan pantai lainnya
karena lokasinya yang berada diantara objek wisata pantai di Kec.
Cikelet dan Pameungpeuk,” ujar Kasi Kelembagaan Subdin Kepariwisataan di
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Drs. Sajidin Aries, saat
melakukan peninjauan ke lapangan bersama sejumlah media.
Pantai
Gunung Geder dalam lima tahun belakangan ini mulai menjadi kawasan
wisata pantai alternatif wisatawan domestic maupun mancanegara. Padahal,
objek wisata yang berada sekira 94 kilometer dari Kota Garut, memiliki
pesona alam yang tidak jauh berbeda dengan pantai Kuta Bali ataupun
Parangtritis, Bantul Jogyakarta. Bahkan, dibandingkan dengan pantai Kuta
Bali, ataupun Parangtritis Jogyakarta, Pantai Gunung Geder miliki
banyak kelebihan.
Sepanjang lebih tujuh kilometer panjang pantai
menawarkan landscape yang sangat menawan, perpaduan suasana pantai
dengan pasir putih dan deburan ombaknya serta hijaunya hamparan sawah
dan hutan alam dengan didominasi pohon kelapa dan ketapang, Berbeda
dengan pantai Sayang Heulang yang memiliki kemiringan sabgat curam,
ataupun pantai Santolo dengan bebatuan karangnya yang akan muncul bila
laut surut.
Pantai Gunung Geder berupa perpaduan hamparan pasir
putih yang mendekati bibir pantai dan pasir kecoklatan yang mendekati
daratan. Pemandangan eksotik yang dapat dinikmati sepanjang harinya
diantara hembusan angin yang cukup kencang adalah ombak tinggi dengan
suara deburanya saat menabrak karang. Sedangkan sore menjelang petang
manakala cuaca sedang bersahabat, kesempurnaan matahari sedang terbenam
menjadi pemandangan yang sulit dilukiskan.
Kini, untuk dapat
menikmati semua peristiwa alam Pantai Gunung Geder, wisatawan dari Kota
Bandung ataupun kota lainnya tidak hanya dapat mencapainya
terlebihdahulu harus melalui Kota Garut. Jalur Kab. Bandung melalui
Kecamatan Pangalengan dan Rancabali (dulu masuk Kec. Ciwideuy), menjadi
jalur yang paling disukai wisatawan yang melakukan perjalanan dengan
touring berombongan.
Selain ruas jalan yang lebar, sepanjang
perjalanan kita akan disuguhi pemandangan perkebunan teh dengan situnya
(danau kecil) yang berseling perumahan penduduk dan hutan kecil, juga
hamparan pesawahan yang berbatasan dengan laut selatan (samudera
Hindia). Dibeberapa titik kondisi jalan sangat bervariasi, namun seiring
dengan pengembangan wilayah Jabar Selatan, kini pemerintah terus
melakukan infrastruktur.
Karenanya, Pantai Gunung Geder dan
sepuluh pantai lainnya di sepanjang 72 kilometer pantai selatan Kab.
Garut, bukan lagi merupakan objek wiSsata alternatif. Tapi wajib untuk
dikunjungi. Sumber Pikiran-Rakyat.com